Kamis, 28 Oktober 2010

Ciri-Ciri Organisasi

Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.


  • Ciri-Ciri Organisasi Sosial
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.

Lamanya menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.Memiliki identitas yang jelas.

Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

EFISIENSI dalam ORGANISASI

Ungkapan kata efisiensi dan efektifitas dapat diartikan secara menyeluruh dalam setiap aktivitas / kegiatan organisasi. Kedua kata tersebut merupakan kata yang dapat saling melengkapi. Mengapa begitu ? Karena kata efisiensi menceritakan bagaimana suatu usaha dilakukan untuk menekan laju pertumbuhan eksploitasi yang semakin meningkat karena penggunaan biaya/dana yang sudah melebihi target yang direncanakan.

Di satu sisi, maksud dari efektifitas adalah meminta dan berusaha agar segala usaha atau aktivitas organisasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan dengan tetap melakukan efesiensi secara benar sesuai porsinya.Jangan salah kaprah, jika efisiensi dilakukan hanya semata-mata untuk mengurangi agar beberapa pos pengeluaran mengalami penurunan, dengan tidak memperhitungkan ketidak-efektifan produktifitas kinerja, yang terjadi malah kinerja menurun. Dan sudah pasti program kerja tidak akan berjalan dengan semestinya.

Langkah terpenting dapat dilakukan untuk mewujudkan efisiensi dan efektifitas adalah meningkatkan produktiftas SDM, ciptakan aturan dan mekanisme kerja yang konsisten serta penyaluran dana/biaya operasional yang betul-betul dipergunakan demi kepentingan kerja/kedinasan secara langsung sesuai dengan kepentingannya dan program efisiensi dan efektifitas dilakukan secara merata pada semua lini atau bagian di lingkup organisasi, serta efisiensi harus terus tetap dilakukan dalam kondisi apapun, asalkan tidak menghambat kinerja organisasi.

  • Beberapa pengertian efisiensi
Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input.
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya. Menurut definisi ini, efisiensi terdiri atas 2 unsur yaitu kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut. merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.

Pernyataan H. Emerson adalah:“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan outputefisiensi adalah sesuatu yang kita kerjakan berkaitan dengan menghasilkan hasil yang optimal dengan tidak membuang banyak waktu dalam proses pengerjaannya.efektif belum tentu efisien dan begitu sebaliknya.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Fungsi dan Manfaat Organisasi Umum

  • Tujuan
Setiap organisasi harus memiliki tujuan. Tujuan dicerminkan oleh sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu profitability (keuntungan), growth (pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup). Ketiganya harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi.

  • Kumpulan Orang
Jelas, tidak mungkin jika organisasi hanya terdiri dari satu orang yang ingin mencapai tujuannya sendiri. Dari definisi dijelaskan bahwa organisasi setidaknya terdiri dari kumpulan orang, berarti minimal dua, yang memiliki tujuan bersama.
  • Struktur
Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap anggota organisasi dapat dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun kewajibannya. Struktur dibentuk agar organisasi berjalan rapi, karena terdapat struktur komando, siapa yang berwenang dan siapa yang diberi wewenang.
  • Sistem dan Prosedur
Karakteristik yang terakhir ini menggambarkan bahwa sebuah organisasi diatur berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan tentu saja harus dengan penuh komitmen dalam menjalankannya. Implementasi dari sistem dan prosedur ini ialah adanya ketetapan mengenai tata cara, sistem rekrut, dan birokrasi.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap eksistansi suatu organisasi. Organisasi cenderung memainkan peran menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, entah itu demografi, ekonomi, politik, budaya, juga alam sekitar. Jadi, kemajuan organisasi harus selaras dengan perubahan lingkungan.

  • Beberapa manfaat organisasi yaitu:
1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

Masalah dalam Organisasi Umum

Hal-hal yang sering terjadi didalam sebuah ORGANISASI, yang merupakan sesuatu budaya yang ada saat ORGANISASI tersebut mulai dijalankan. KONFLIK Secara sosiologis diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain hingga tak lagi berdaya. KEPUTUSAN merupakan suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan – kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.


Sedangkan SOLUSI adalah penyelesaian suatu konflik serta hasil akhir dari suatu keputusan bersama. Jadi dapat disimpulkan, bahwa ketiga point tersebut sangat berhubungan dalam memecahkan masalah yang ada didalam sebuah ORGANISASI, sebab dalam setiap kegiatan dimana-mana pasti ada konflik-konflik yang terjadi, entah karena suatu perbedaan pendapat atau yang lainya, sehingga dengan begitu, solusi sangat diperlukan sebagai penyelesaian dari masalah tersebut, dengan keputusan yang dibuat bersama-sama.


Pada umumnya pengambilan keputusan dan solusi masalah dalam berorganisasi dibutuhkan suatu kesepakatan yang benar-benar disetujui oleh semua pihak yang terkait dalam pemecahan masalah tersebut untuk menghindari konflik yang muncul. Konflik ini memang sering terjadi disaat pengambilan keputusan sedang berlangsung, disebabkan karena pendapat masing-masing kelompok atau anggota yang berbeda. Perbedaan pendapat ini merupakan bagian dari hirarki pengambilan keputusan serta solusinya, maka dari bebagai pendapat yang ada, kemudian dikumpulkan lalu dibicarakan maksud dan tujuannya, agar pihak yang terlibat bisa mengerti bagaimana tujuan yang sebenarnya. Solusi merupakan hasil akhir dari berbagai macam bentuk keputusan yang ada, yang disepakati bersama dengan persepsi atau sudut pandang dari semua pihak yang terkait dalam masalah tersebut, sehingga masalah tersebut dapat dipecahkan.

Perancangan Organisasi Umum

Bagaimana merancang sebuah organisasi? Sebelum pertanyaan tersebut dipaparkan secara ilmiah dengan berbagai macam teori-teori organisasi, maka perlu disamakan terlebih dahulu persepsi mengenai organisasi seperti apa yang hendak dirancang dan apa itu aktivitas merancang organisasi.

Organisasi merupakan sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem terpadu mengenai bagaimana orang-orang dalam organisasi mencapai tujuan yang sama. Tujuan tersebut sering dituangkan dalam sebuah wadah yakni Visi. Orang-orang dalam organisasi, seberapa besarpun organisasi itu, pasti memiliki tujuanbersama yang ingin dicapai. Tujuan yang dicapai tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, secara individual. Sehingga membentukalah organisasi. Berasal dari kata dasar organ. Arti harfiahnya dalam istilah biologi kurang lebih berarti sekumpulan jaringan yang membentuk satu kesatuan dimana dapat melakukan fungsi tertentu secara independen. Kata organ mendapat imbuhan ’isasi’. Sehingga bisa diartikan sebagai proses dan sekumpulan aktivitas. Mengenai jumlah orang dalam organisasi, dalam hal ini tidak dibatasi. Perancangan organisasi yang akan dibahas di sini bersifat umum dan bisa diterapkan dalam jenis organisasi apa saja dan jumlah orangnya berapa saja. Mulai dari organisasi kampus, sosial kemasyarakatan, industri rumah tangga dan organisasi perusahaan, serta sebuah partai politik.

Kata ’perancangan’ sering disamaartikan dengan fungsi perencanaan dalam keilmuan manajemen secara umum. Hal ini memang tidak salah. Namun dalam perancangan organisasi akan lebih detail dijelaskan bagaimana strategi spesifik mengenai langkah-langkah agar organisasi terbentuk. Secara spesifik perancangan organisasi adalah sebuah usaha formal, proses yang terarah untuk mengintegrasikan manusia, informasi dan teknologi dalam sebuah organisasi. Perancangan organisasi di gunakan untuk mempertemukan bentuk organisasi yang sedekat mungkin dengan tujuan yang ingin diraih oleh organisasi. Melalui desain proses, aktivitas organisasi untuk meningkatkan kemungkinan dari usaha bersama seluruh anggota organisasi mencapai kesuksesan.

  • Visi Misi

Visi merupakan keinginan akan keadaan di masa mendatang yang dicita-citakan oleh seluruh anggota organisasi mulai dari jenjang paling bawah hingga yang paling atas. Misi adalah serangkaian cara untuk melaksanakan atau mewujudkan visi. Bisa terdiri dari lebih dari satu uraian. Jika ditinjau dari segi istilah secara ilmiah, maka visi dan tujuan organisasi berbeda dari sudut pandang frame atau horison waktu. Visi mempunyai horison waktu jangka panjang, sedangkan tujuan merujuk pada suatu satuan waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selanjutnya yang pasti dilakukan adalah memberi nama, logo dan motto atau slogan organisasi. Nama bisa mencerminkan bidang organisasi yang digeluti, singkatan dari sebuah slogan atau motto tertentu, serta biasanya dihiasi dengan warna-warna unik yang mempunyai makna. Value and belief perlu dirancang di awal untuk menentukan prinsip-prinsip dasar organisasi dan nilai dasar yang dianut. Sebagai contoh adalah prinsip dasar sebuah organisasi menggunakan landasan antikorupsi. Dalam prakteknya, perancangan value and belief sudah pasti dimiliki oleh semua organisasi. Hanya saja dengan nama yang diistilahkan berbeda. Misalnya sebuah organisasi perusahaan memberikan nama ’prinsip dasar perusahaan’.


  • Strategi

Strategi secara mudah didefinisikan sebagai serangkaian cara tertentu yang berkesinambungan untuk mencapai tujuan sebuah organisasi. Strategi secara umum terbagi menjadi dua, yakni bersifat strategis dan operasional. Jika bersifat strategis, maka hanya orang-orang yang terletak di jajaran pimpinan yang akan membahas. Sedangkan bersifat operasioanl karena sudah mencakup langkah-langkah teknis di lapangan untuk mencapai sebuah tujuan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunities dan threat). Merupakan analisis yang digunakan untuk memetakan bagaimana kondisi internal organisasi pada saat dirancang, dikaitkan dengan visi-misi dan tujuan organisasi. Dan kondisi eksternal perusahaan, baik berupa peluang dan ancaman yang akan mempengaruhi organisasi. Selanjutnya akan dirumuskan strategi berdasarkan keempat faktor tersebut. Jika dicontohkan dalam sebuah gambar adalah sebagai berikut. Contoh organisasi yang dibentuk adalah perusahaan perak. Strategi yang dipilih adalah gabungan antara kekuatan dan peluang.

Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah falsafah yang mendukung kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan.
Budaya organisasi yang terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau bahkan diubah, memerlukan praktik yang dapat membantu menyatukan nilai budaya anggota dengan nilai budaya organisasi. Praktik tersebut dapat dilakukan melalui induksi atau sosialisasi, yaitu melalui transformasi budaya organisasi. Sosialisasi organisasi merupakan serangkaian aktivitas yang secara substantif berdampak kepada penyesuaian aktivitas individual dan keberhasilan organisasi, antara lain komitmen, kepuasan dan kinerja. Beberapa langkah sosialisasi yang dapat membantu dan mempertahankan budaya organisasi adalah melalui seleksi calon karyawan, penempatan, pendalaman bidang pekerjaan, penialian kinerja, dan pemberian penghargaan, penanaman kesetiaan pada nilai-nilai luhur, perluasan cerita dan berita, pengakuan kinerja dan promosi.

  • Peranan Budaya Organisasi
Dalam lingkungan kehidupannya, manusia dipengaruhi oleh budaya di mana ia berada, seperti nilai-nilai, keyakinan, perilaku sosial atau masyarakat yang kemudian menghasilkan budaya sosial atau budaya masyarakat. Hal yang sama juga terjadi pada anggota organisasi, dengan segala nilai, keyakinan dan perilakunya di dalam organisasi yang kemudian akan menciptakan budaya organisasi.
Dari uraian di atas dapat dikatan bahwa budaya perusahaan pada dasarnya mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi, termasuk mereka yang berada dalam hierarki organisasi. Bagi organisasi yang masih didominasi oleh pendiri, misalnya, maka budayanya akan menjadi wahana untuk mengkomunikasikan harapan-harapan pendiri kepada para pekerja lainnya. Demikian pula jika perusahaan dikelola oleh seorang manajer senior otokratis yang menerapkan gaya kepemimpinan top down. Disini budaya juga akan berperan untuk mengkomunikasikan harapan-harapan manajer senior itu.


  • Perspektif budaya organisasi.
Perspektif ini melahirkan kebudayaan sebagai suatu yang bersifat fisik dan konkret yang melekat pada sistem sosial masyarakat sebagai sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti dalam sistem sosial. Sebaliknya jika ditelaah dari perspektif subjektif, kebudayaan tersusun atas teori-teori dunia para anggotanya, yakni makna, lambang dan nilai-nilai yang dimiliki bersama. Dunia kebudayaan dan dunia sosial dilihat sebagai sesuatu yang berbeda tetapi berinterelasi. Artinya dimensi kebudayaan suatu masyarakat dapat berkembang secara tidak serasi dengan dimensi struktur dan proses formalnya. Inti kajiannya terpusat pada upaya mengungkap sifat simbolik dari struktur dan peristiwa dalam masyarakat. Yang dicari adalah makna yang bersifat mendalam dari peristiwa, tindakan, dan segala sesuatu yang menjadi latar belakang disamping yang bersifat instrumental.

Adanya dikotomi perspektif budaya sebagaimana diuraikan di atas, menurut Alvesson dan Berg (1988) yang dikutip Poespadibrata (1993:160), seringkali menimbulkan kerancuan dalam studi dan pembahasan tentang budaya organisasional. Karena itu, dalam konteks penelitian pemahaman terhadap pendekatan atau teori mana yang akan digunakan menjadi penting. Mengingat, bagaimana budaya organisasi dikonsepsikan akan berpengaruh kepada bagaimana budaya organisasi didefinisikan.
Menurut Sackman (1991:90) terdapat tiga perspektif utama dalam memandang budaya organisasi, yaitu 1) perspektif holistik, 2) perspektif variabel, dan 3) perspektif kognitif. Perspektif holistik memandang budaya sebagai cara-cara terpola mengenai berpikir, menggunakan perasaan dan bereaksi. Perspektif variabel penekanannya pada pengekpresian budaya. Sedangkan perspektif kognitif memberi penekanan kepada keyakinan, nilai-nilai, dan norma-norma, pengetahuan yang diorganisasikan yang ada dalam pikiran orang-orang untuk memahami realitas. Dalam perspektif kognitif ini, esensi budaya adalah konstruksi bersama mengenai realitas sosial.

Organisai FBR (Forum Betawi Rempug)

Forum Betawi Rempug (FBR) adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang melintasi etnis Betawi di Jakarta, anggotanya biasanya berasal dari preman gapunya kerjaan ato gembel betawi yang mau cari duit tapi gamau repot,Dimana alokasi pemberdayaan warga asli (Betawi) kurang porposional sebab maklum aja orang betawi pendidikannya masih rendah, belom siap menghadapi kemajuan zaman, zaman yang disalahkan. FBR mulai jadi sorotan sejak kelompok ini menyerang anggota UPC (Konsorsium Rakyat Miskin Kota) di halaman kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, pada 2002.Saat itu anggota UPC meminta Komnas HAM mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatalkan aksi penggusuran terhadap masyarakat miskin kota. Tiba-tiba anggota FBR muncul dan menyerang rombongan UPC. Akibatnya, tiga orang mengalami luka-luka.

Ketua FBR adalah Fadloli El Muhir,merupakan preman sentral organisasi ini. Dia sempat masuk dalam kepengurusan Partai Demokrasi Indonesia pimpinan Soerjadi. Menjelang Pemilu 2004, Fadloli ikut membidani lahirnya Aliansi Penyelamat Indonesia bersama sejumlah tokoh politik dan bekas petinggi polisi. Sejumlah deklarator aliansi ini akhirnya menjadi anggota tim sukses pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid.

Fadloli juga memiliki hubungan baik dengan keluarga bekas presiden Soeharto. Pondok pesantrennya di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur, mendapat sumbangan khusus dari keluarga Soeharto, dua tahun lalu. Untuk mengabadikannya, salah satu ruangan di pesantren putri itu diberinya nama Ruang Tien Soeharto untuk menjilat keluarga soeharto biar dikasi duit terus.

Sekjen FBR, Lutfi Hakim, mengakui adanya sumbangan dari keluarga Soeharto melalui Siti Hardijanti Indra Rukmana bagi pembangunan pesantren mereka.Tapi, sepanjang berdirinya, FBR telah mencari dana melalui pemalakan, pemerasan, pungutan liar kepada warung-warung di daerah mereka.

Fadloli akhirnya meninggal secara misterius meski secara kedokteran meninggal karena serangan jantung. mungkin karena diazab Yang Maha Kuasa.


  • Rusuh REMPOA akibat serangan FBR.
Bentrok antara anggota Forum Betawi Rempug dan warga Rempoa,meluas dan melibatkan tiga ormas lain, disesalkan banyak kalangan, terutama warga Rempoa, tempat di mana bentrokan ini terjadi. Kekerasan yang tak perlu, karena dipicu hanya karena tersinggung, bendera yang dipersiapkan menyambut hari kelahiran, dicabut warga. Keributan jadi tersulut, karena warga FBR yakin, yang mencabut bendera mereka bukan warga biasa, tapi anggota ormas lain.
Dalam peristiwa ini, 32 orang anggota ormas yang terlibat keributan dibawa malam itu juga. Bersama mereka, polisi menyita belasan senjata tajam yang menurut polisi dirampas dari tangan para anggota ormas yang terlibat. Keesokan harinya, dari 32 orang yang ditangkap, 30 orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka, 23 orang dari mereka ditahan, sedang tujuh orang lainnya dilepas dengan status wajib lapor.
Bentrok yang melibatkan empat ormas di Jakarta ini, disesalkan banyak kalangan, apalagi karena persoalan sepele. Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane menilai, terjadinya peristiwa Sabtu malam ini, bukti intelejen polisi di Jakarta tidak berjalan baik, sehingga potensi konflik yang ada tidak terbaca. Padahal pemerintah sudah memberi anggaran tinggi untuk mendukung kerja polri, 27 triliyun rupiah lebih.Haji Mahmud, warga Rempoa, tempat di mana bentrokan terjadi, mengaku ia dan keluarga terus dilanda kecemasan sejak peristiwa itu. Iapun tak mengerti, mengapa truk dan Metromini miliknya ikut dirusak, padahal ia tak pernah terlibat masalah dengan ormas-ormas itu.
Demikian juga dengan Prastawaningsih. Wanita asli Betawi inipun tak habis fikir, sampai ikut diserang oleh organisasi massa yang mengaku mewadahi kalangan Betawi.
Dua hari setelah kejadian, difasilitasi Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Timur Pradopo, empat ormas yang terlibat pertikaian, FBR, Forkabi, Kembang Latar dan Pemuda Pancasila, melakukan pertemuan dan kesepakatan berdamai.Pimpinan keempat ormas, akhirnya menyatakan berdamai. Mereka sepakat untuk sama-sama meredam potensi konflik dan akan mendinginkan suasana di bawah, seraya mengimbau anggota masing-masing, tidak mudah terprovokasi.


  • FBR pergi,REMPOA mulai pulih.
Massa Forum Betawi Rempug atau FBR bergerak ke Kebayoran Lama atau tepatnya sebelum perlintasan kereta api. Situasi pun terpantau sudah normal kembali.
"Massa FBR sekarang kumpul di sekitar Kebayoran Lama, tapi situasi masih normal," ujar Petugas Jaga Polsek Kebayoran Lama Briptu Sukardi.Pendapat serupa juga dilontarkan oleh Patricia, warga Rempoa, Bintaro. Kondisi di sekitar lingkungan rumahnya sampai dengan berita ini diturunkan sudah normal kembali. Akan tetapi, para warga belum berani keluar rumahnya masing-masing. "Sudah normal lagi sekarang," ungkapnya.
Sebelumnya, Jalan Rempoa, Bintaro, macet total. Konvoi massa FBR berujung bentrok dengan komunitas Betawi Kembang Latar. Massa FBR saling berhadapan dengan massa Kembang Latar. Berdasarkan informasi yang beredar, kedua kubu akan mendatangkan massa lebih banyak lagi.
Akibat bentrok dua kelompok komunitas Betawi itu, semua kendaraan dari berbagai arah menuju Bintaro mengalami kemacetan parah. Suasana menjadi bertambah ngeri karena di Jalan Pahlawan, tak jauh dari kawasan Bintaro, listrik dipadamkan.

Selasa, 19 Oktober 2010

ORGANISASI KOPERASI SEKOLAH

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya.



LANDASAN POKOK

Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Undang-undang ini berisi pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah. Koperasi tidak berbadan hukum. Pengurus dan pengelola koperasi sekolah dilakukan oleh para siswa di bawah bimbingan kepala sekolah dan guru-guru, terutama guru bidang studi ekonomi dan koperasi. Tanggung jawab ke luar koperasi sekolah tidak dilakukan oleh pengurus koperasi sekolah, melainkan oleh kepala sekolah. Pembinaan terhadap koperasi sekolah dilaksanakan bersama antara Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, serta Departemen Pendidikan Nasional. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum seperti koperasi-koperasi lainnya karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum. Status koperasi sekolah yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi. Pendirian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang diharapkan. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan.


STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

1. Anggota
2. Pengurus
3. Badan Pemeriksa
4. Pembina dan Pengawas
5. Badan Penasehat