Kamis, 25 Februari 2010

CERPEN.

TENTANG HUJAN

     Siang itu tampak seorang gadis 17 tahun d ambang jendela. Pada pertengahan oktober yang istimewa. Dari dalam kamrnya,ia melepaskan pikiran dan pandangannya bersamaan pada sesuatu.

     "aku selalu bahagia saat hujan turun karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri..." senandung gadis berjilbab itu yang bernama Jihan. " ini tentang aku dan hujan yang akhirnya harus menyertakanmu juga. Sebab beberapa menit pada suasana hujan tahun lalu. Hujan sempat menahanmu untukku." Lalu ia mulai mengambil penanya dan menulis diatas kertas agendanya. "judulnya : Arswa. Hadiah dari langit untuk Jihan.Hmmm.." Pikiran Jihan tentang hujan membuat jihan teringat pada kenangan masa lalunya.

     Jam sekolah sudah berakhir tetapi gerimis masih turun sehingga banyak siswa yang tertahan untuk pulang,salah satunya Jihan. dia bersama 2 teman lelakinya memasuki ruangan kelas yang sudah lengang sambil menunggu huja reda. sementara siswa yang lain menunggu d depan kelas,salah satunya Arswa, anak laki-laki berwajah dingin dan manis.

     "ji,dia ada di luar,depan pintu," kata salah satu temannya. "aku tahu" kata Jihan yang berusaha untuk tidak menengok ke arah Arswa. " dia melihat ke arah sini,Ji.tidak cuma sekali." perkataan itu membuat Jihan semakin penasaran. " Aku tahu, tolonglah jangan buat aku jadi serba salah " Jihan mulai kesal." "aku ingin melihatnya , tapi aku tidak boleh menuruti keinginanku. Melihatnya akan membuatku semakin menginginkannya. Itu sangat menyiksa karena Arswa begitu jauh sedang aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmeraihnya. Yang harus aku lakukan adalah mulai mengendalikan perasaanku dan bukan sebaliknya. Aku tidak mau di kendalikan dan aku tidak sudi menyerahkan hidupku pada keinginanku semata-mata". kata Jihan.

     Jihan selau merasa kesulitan dengan dua keputusannya yang berbeda antara yang harus ia lakukan dengan yang tidak harus ia lakukan,tetapi ia harus memilih salah satu diantaranya yang berlawanan itu.

***********

     Lalu,di sebuah siang yang gerimis di tahun yang berbeda telah tiba. Jihan memandang keluar kelas lewat jendela. Pandangannya selalu tertuju pada sosok Arswa yang sedang berdiri di seberang sana. Tiba-tiba Arswa di hampiri seorang gadis manis berambut panjang. " Mereka pacaran" bisik Jihan dalam hati.

     Melihat kenyataan itu, Jihan mulai berpikir tentang siang gerimis tahun lalu. "apakah seharusnya dulu aku mengikuti pikiranku?" pikir Jihan. "apa aku sedang menyesal?" diam sejenak. "tidak! penyesalan merupakan bentuk penolakan terhadap masa lalu, sedangkan yang ingin aku lakukan adalah berdamai dengan masa lalu dan tidak menyesalinya  karena hanya membuang waktuku saja. karena sekarang pun masih banyak yang masih menyayangiku."

     ************

     kembali pada siang gerimis di pertengahan Oktober. Tatapan Jihan tersangkut pada burung-burung yang terbang di atas awan itu. "Bukankah seharusnya mereka pulang ya?"gumam Jihan. "atau justru saat-saat seperti inilah yang mereka tunggu sejak tadi? apa mereka akan baik-baik saja?"

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar